Sannidhi Jembatan Kearifan Tradisi dan Teknologi Karya Desain Mode IKJ

Sannidhi Jembatan Kearifan Tradisi dan Teknologi Karya Desain Mode IKJ

Fashion's

Sannidhi Jembatan Kearifan Tradisi dan Teknologi Karya Desain Mode IKJ

Mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) kembali menorehkan prestasi dengan memperkenalkan karya desain mode bertajuk Sannidhi.

Karya ini mencuri perhatian publik karena memadukan unsur kearifan lokal dengan sentuhan

teknologi modern, menghadirkan busana yang tidak hanya estetis namun juga sarat makna filosofis dan fungsionalitas.

Sannidhi Jembatan Kearifan Tradisi dan Teknologi Karya Desain Mode IKJ

Nama “Sannidhi” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “kedekatan spiritual” atau “kehadiran yang sakral”. Pemilihan nama ini bukan tanpa alasan.

Tim desainer dari IKJ ingin menyampaikan pesan bahwa karya mode bukan hanya tentang penampilan luar

tetapi juga dapat menjadi wadah ekspresi nilai-nilai budaya yang mendalam. Dalam Sannidhi, nilai-nilai spiritual, budaya, dan teknologi diharmonisasikan menjadi satu kesatuan.

Inspirasi dari Wastra Nusantara

Sannidhi terinspirasi dari berbagai motif dan teknik tenun tradisional Nusantara, seperti songket Palembang, tenun ikat Flores, hingga batik Yogyakarta.

Setiap detail pada kain tidak hanya menjadi ornamen, tetapi juga menyimpan cerita dan identitas lokal.

Kain-kain tersebut kemudian dirancang ulang dengan pendekatan kontemporer, menghasilkan siluet busana yang modern namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur.

Inovasi Teknologi dalam Desain Mode

Yang membuat Sannidhi istimewa adalah penerapan teknologi tekstil terkini, seperti smart fabrics yang dapat menyesuaikan

suhu tubuh pemakainya, serta penggunaan material daur ulang berbasis serat alami yang ramah lingkungan.

Beberapa bagian busana juga dilengkapi panel LED kecil yang dapat berubah warna sesuai pencahayaan sekitar—memberikan kesan futuristik tanpa kehilangan akar budayanya.

Kolaborasi Lintas Disiplin dari Mahasiswa IKJ

Proyek Sannidhi merupakan hasil kolaborasi lintas jurusan antara mahasiswa Desain Mode, Seni Rupa, dan Teknologi Tekstil di IKJ.

Pendekatan interdisipliner ini memungkinkan hadirnya karya mode yang tidak hanya cantik secara visual, tapi juga kuat secara konseptual dan teknis.

Proses pembuatan koleksi ini memakan waktu sekitar enam bulan, melalui riset, eksplorasi bahan, serta uji coba teknologi yang berulang.

Tampil Perdana di Festival Mode Nusantara

Sannidhi pertama kali diperkenalkan dalam ajang Festival Mode Nusantara 2025 dan langsung mendapatkan sambutan antusias dari publik serta kritikus mode.

Banyak yang menilai karya ini sebagai bentuk konkret dari “mode yang bermakna”, karena mampu menyeimbangkan nilai estetika, fungsi, dan budaya.

Misi Budaya dan Keberlanjutan

Lewat Sannidhi, para mahasiswa IKJ ingin mengajak masyarakat untuk tidak melupakan akar budaya di tengah arus globalisasi.

Selain itu, mereka juga ingin menanamkan pentingnya sustainability dalam industri mode, seperti penggunaan bahan ramah lingkungan dan menghindari produksi massal yang boros sumber daya.

Respons Positif dari Pelaku Industri

Pelaku industri mode, termasuk desainer profesional dan pengamat tren, menyambut baik karya Sannidhi.

Mereka melihat karya ini sebagai bentuk optimisme akan masa depan mode Indonesia—yang bisa bertransformasi tanpa kehilangan jati diri.

Beberapa di antaranya bahkan menyarankan agar karya ini dikembangkan lebih lanjut untuk pasar internasional.

Sannidhi sebagai Representasi Masa Depan Mode Indonesia

Karya ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu menciptakan inovasi yang tak hanya mengikuti tren global, tapi juga mengangkat nilai-nilai lokal sebagai kekuatan utama.

Sannidhi adalah representasi dari masa depan industri kreatif Indonesia: inklusif, progresif, dan berakar kuat pada kebudayaan bangsa.

Baca juga: Serat Plastik Dongkrak Emisi Industri Fashion 7,5 Persen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *