Tren Fashion Tahun Depan

Tren Fashion Tahun Depan Warna Coklat Sustainable Tahun 2026

Fashion's

Tren Fashion Tahun Depan Warna Coklat Sustainable Tahun 2026 resmi dibuka dengan kemegahan pada sebuah seremoni peluncuran yang diselenggarakan di Ballroom The Rich Jogja Hotel.

Ajang ini kembali menegaskan peran Yogyakarta sebagai pusat inovasi fashion etnik nasional, sekaligus menjadi titik strategi tolak menuju kancah mode yang lebih luas di tingkat nasional.

Mengangkat tema besar “Cultural Fusion” , Jogja Fashion Trend 2025 hadir dengan format yang lebih mewah, konten yang lebih matang, serta semangat baru dalam mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia melalui kolaborasi kreatif.

Tidak hanya berfungsi sebagai hiburan busana semata, ajang ini juga dimaknai sebagai media edukatif dan platform pengenalan tren mode masa depan.

Tren Fashion Tahun Depan Transformasi Budaya

Bagaimana Tren Busana Fesyen 2025 Ini Kata Desainer Dian Pelangi

Dalam keterangan resminya, Phillip Iswardono selaku Creative Director JFT 2025 menyampaikan bahwa Jogja Fashion Trend tidak hanya diselenggarakan sebagai ajang pamer karya para desainer, tetapi juga sebagai ruang belajar yang memberikan wawasan tentang arah dan potensi industri fashion Tanah Air.

“JFT 2025 adalah laboratorium kreatif yang mempertemukan tradisi dan inovasi. Melalui forum ini, kita tidak hanya merayakan keindahan busana, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang arah tren fashion global yang dihapus dari kearifan lokal,” ungkap Phillip.

Tim kreatif yang terlibat dalam penyusunan program JFT 2025 juga memproyeksikan bahwa tren mode pada tahun 2026 hingga 2027 akan didominasi oleh gaya oversized (potongan longgar), palet warna alami seperti coklat tanah, dan pendekatan Sustainable fashion yang kembali kepada nilai-nilai kealamian dan pelestarian budaya.

Perubahan Format dan Lokasi untuk Pengalaman Lebih Eksklusif

Untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan JFT, acara utama tidak diadakan di atrium pusat perbelanjaan, melainkan di ballroom hotel berbintang. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi penyempurnaan kualitas penyajian, baik dari sisi visual, artistik, maupun teknis.

“Pemilihan ballroom memungkinkan kami untuk mengatur tata cahaya, dekorasi, tata suara, dan lintasan peragaan busana secara lebih optimal. Hal ini tentu akan memperkuat daya tarik visual serta memberikan pengalaman yang lebih profesional bagi penonton dan peserta,” ujar Phillip.

Yayasan Jogja Fashion Istimewa sebagai pihak penyelenggara menyatakan bahwa gelaran tahun ini merupakan pijakan strategi untuk mewujudkan target yang lebih besar, yaitu membawa JFT ke ibu kota negara, Jakarta , pada tahun 2026.

Seperti Apa Warna Coklat Mahoni? Ini Inspirasi Padu Padannya | HIJAU GARMENT INDONESIA

“Segala komponen dan nilai nasional yang membentuk JFT berasal dari Yogyakarta, namun kami memiliki impian dan visi yang berskala,” tambah Phillip.

Memulai Kegiatan dan Partisipan dalam JFT 2025

Jogja Fashion Trend 2025 akan berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 11 hingga 13 Juli 2025. Selama periode tersebut, berbagai agenda utama akan diselenggarakan, antara lain:

  • Parade koleksi dari para desainer ternama, baik lokal maupun nasional, yang berasal dari berbagai kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

  • Pertunjukan karya desainer muda berbakat.

  • Peragaan khusus koleksi pakaian pria dari 12 desainer pilihan.

  • Penampilan istimewa dari Hayden Ang , Ketua Asosiasi Desainer Asia Tenggara yang berasal dari Singapura.

Peningkatan partisipasi juga terlihat jelas dalam gelaran tahun ini. Jumlah desainer yang terlibat meningkat dari 131 desainer pada tahun sebelumnya menjadi 162 desainer tahun ini. Selain itu, tak kurang dari 48 model profesional , serta 150 model anak-anak dan remaja , serta meramaikan panggung peragaan busana.

Jogja sebagai Poros Mode Etnik Indonesia

Afif Syakur , selaku Project Director JFT 2025, menegaskan bahwa Jogja Fashion Trend memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga eksistensi Yogyakarta sebagai episentrum fashion berbasis budaya di tengah kian maraknya pergeseran penyelenggaraan event serupa ke wilayah lain seperti Bali.

“Yogyakarta memiliki potensi luar biasa dalam hal produksi. Dari biaya yang efisien, sumber daya kreatif yang berlimpah, ketersediaan material lokal, hingga pasar yang kuat termasuk dari kalangan aparatur pemerintah dan wisatawan. Faktor-faktor ini menjadikan Jogja sebagai pusat mode etnik yang sangat prospektif,” papar Afif.

Afif juga menambahkan bahwa JFT bukan sekedar panggung fesyen, melainkan sebuah media narasi budaya dan platform advokasi identitas bangsa .

Menurutnya, visi besar JFT sejalan dengan Arah Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menjadikan Yogyakarta sebagai poros utama pengembangan budaya kreatif Indonesia.

Identitas Budaya dalam Format Global

Salah satu nilai unggulan dari JFT adalah kemampuannya dalam mengemas warisan budaya lokal ke dalam format yang dapat diterima di panggung global.

Ajang ini tidak hanya menampilkan keindahan tekstil tradisional seperti batik dan lurik, tetapi juga mengusung konsep fusi budaya , yang menggabungkan unsur tradisional dengan gaya kontemporer.

Tema “Cultural Fusion” sendiri dipilih sebagai representasi dari semangat keterbukaan dan kolaborasi, sekaligus untuk menegaskan bahwa identitas budaya tidak harus kaku, melainkan dapat berkembang seiring perubahan zaman.

Baca Juga : Kebanggaan Melenggang Runway Indonesia Fashion Week 2025

Jogja Fashion Trend 2025 hadir bukan semata-mata sebagai hiburan seni busana, namun sebagai simbol dari transformasi besar dalam dunia mode Indonesia.

Melalui pendekatan yang inklusif, edukatif, dan kolaboratif, JFT berupaya menghadirkan mode masa depan yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga memiliki dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang luas.

Dengan segala potensi yang dimiliki, serta dukungan dari berbagai pihak, JFT diharapkan dapat terus berkembang dan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai salah satu pusat fashion berbasis budaya paling berpengaruh di Indonesia dan Asia Tenggara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *