Eddy Betty Kreasikan Kebaya dalam Berbagai Gaya Lewat “Luminescence”

Eddy Betty Kreasikan Kebaya dalam Berbagai Gaya Lewat “Luminescence”

Fashion's

Eddy Betty Kreasikan Kebaya dalam Berbagai Gaya Lewat “Luminescence”

Perancang busana ternama Eddy Betty kembali mengukir prestasi lewat

karya terbarunya yang bertajuk “Luminescence”Koleksi ini menjadi bentuk eksplorasi terbaru sang desainer dalam meramu warisan budaya Indonesia, khususnya kebaya, menjadi lebih segar, kontemporer

dan relevan dengan perkembangan zaman. Melalui koleksi ini, Eddy Betty tidak hanya menunjukkan

keahliannya dalam seni mode, tetapi juga mengajak publik untuk kembali mencintai kebaya dengan sudut pandang yang lebih modern dan fleksibel.

“Luminescence” secara harfiah berarti pancaran cahaya, dan koleksi ini memang hadir sebagai kilau yang memancarkan harapan, keanggunan, dan kekuatan perempuan Indonesia.

Melalui permainan siluet, material, serta detail artistik, Eddy berhasil menjadikan kebaya sebagai simbol gaya hidup yang tak lagi terikat pada satu ruang atau momen tertentu.

Eddy Betty Kreasikan Kebaya dalam Berbagai Gaya Lewat “Luminescence”

Kebaya selama ini kerap diasosiasikan dengan busana formal, acara adat, atau seremonial.

Tak sedikit yang menganggap kebaya kurang fleksibel untuk dikenakan dalam aktivitas sehari-hari atau dalam konteks urban yang modern. Eddy Betty mencoba mematahkan stigma itu.

Dalam koleksi “Luminescence”, ia membuktikan bahwa kebaya bisa menjadi busana yang kasual, edgy, bahkan high fashion.

Lewat pendekatan desain yang progresif, Eddy memadukan unsur tradisional seperti bordir tangan, payet, dan siluet klasik kebaya dengan bahan-bahan modern seperti organza, tulle, dan sutra transparan. Ia juga menambahkan aksen futuristik seperti potongan asimetris, layer dinamis, dan teknik tailoring presisi yang jarang ditemukan dalam kebaya konvensional.

Ragam Gaya dan Narasi Tiap Busana

Setiap rancangan dalam koleksi “Luminescence” membawa narasi tersendiri. Ada kebaya dengan lengan puff modern, atasan transparan yang memamerkan konstruksi dalam busana, hingga kebaya berpotongan crop yang cocok dipadupadankan dengan celana palazzo atau rok midi. Warna-warna yang dipilih pun berani dan memikat: mulai dari putih mutiara, merah delima, biru elektrik, hingga warna-warna pastel yang memberikan kesan lembut namun tetap kuat.

Eddy juga menampilkan interpretasi kebaya dalam bentuk jumpsuit, gaun malam, dan outer panjang dengan aplikasi bordir klasik. Dengan begitu, kebaya tidak lagi hanya dikenakan di acara tertentu, tapi bisa menjadi busana kerja, pesta malam, hingga casual streetwear yang anggun.

Dalam satu penampilan, model mengenakan kebaya brokat ungu dengan detail

laser-cut yang dipadukan dengan celana kulit hitam berpotongan tinggi. Di penampilan lain, kebaya dibuat dari material see-through yang dihiasi manik-manik halus, dikenakan dengan rok berpotongan sirip yang terinspirasi dari ekor ikan duyung.

Menyorot Keberagaman Perempuan Indonesia

Salah satu kekuatan utama dari koleksi ini adalah representasi perempuan Indonesia dalam berbagai wujud. Eddy Betty melibatkan model dari latar belakang dan bentuk tubuh berbeda, menunjukkan bahwa kebaya bukan hanya untuk satu tipe tubuh atau warna kulit tertentu. Hal ini menjadi penegasan bahwa busana tradisional seharusnya menjadi rumah yang inklusif bagi semua perempuan.

Dengan sorotan pada keberagaman, “Luminescence” menjadi bentuk penghormatan pada

kekayaan budaya dan identitas perempuan Indonesia. Eddy menempatkan perempuan

sebagai subjek utama dari karya seninya, bukan sekadar objek fashion. Ia memperlakukan kebaya sebagai bahasa yang hidup—terus bertumbuh bersama zaman dan tetap membumi dalam nilai.

Rancangan yang Berakar pada Filosofi

Meski terlihat sangat modern, setiap detail dalam “Luminescence” memiliki akar budaya dan filosofi mendalam. Bordir pada koleksi ini banyak terinspirasi dari motif flora Nusantara seperti bunga melati, kenanga, dan anggrek, yang masing-masing memiliki makna kesucian, kelembutan, dan kekuatan.

Siluet-siluet busana mengadaptasi potongan kebaya Kartini, kebaya encim, hingga kutubaru, namun diberi reinterpretasi melalui pendekatan geometris dan tekstur yang lebih bebas. Ini adalah cerminan filosofi bahwa perempuan modern tidak perlu mengorbankan nilai-nilai tradisi untuk menjadi kuat dan merdeka.

Pertunjukan yang Menghipnotis

Koleksi ini pertama kali ditampilkan dalam sebuah fashion show intim di Jakarta

dengan tata panggung yang didominasi cahaya lembut dan musik etnik kontemporer. Penonton disuguhkan pengalaman visual dan emosional yang kuat, seolah diajak menjelajahi narasi perempuan Indonesia dari masa ke masa.

Setiap model yang berjalan di runway bukan sekadar memamerkan busana, tapi membawa semangat: bahwa kebaya bukan sesuatu yang kaku dan kuno, melainkan simbol fleksibilitas, adaptasi, dan elegansi yang tidak lekang oleh waktu.

Dukungan Terhadap Industri Kreatif Lokal

Lewat “Luminescence”, Eddy Betty juga ingin mendorong semangat kolaborasi dan kebanggaan terhadap industri kreatif lokal. Ia bekerja sama dengan pengrajin bordir tradisional dari Jawa

Tengah dan Bali, serta melibatkan penjahit lokal yang telah bekerja dengannya selama lebih dari satu dekade.

Dengan tetap melibatkan tangan-tangan ahli dari komunitas lokal, koleksi ini juga memiliki dampak ekonomi dan sosial yang positif. Bukan hanya tentang fashion, tapi tentang pemberdayaan, pelestarian budaya, dan kesinambungan tradisi.

Penutup: Masa Depan Kebaya di Tangan Generasi Baru

Eddy Betty lewat “Luminescence” membuktikan bahwa masa depan kebaya

sangat cerah, asalkan terus didorong oleh inovasi, keterbukaan, dan keberanian untuk mengeksplorasi.

Generasi muda tidak lagi harus memilih antara gaya modern dan kecintaan terhadap budaya—keduanya bisa berjalan berdampingan.

Dengan koleksi ini, kebaya tidak hanya mendapat tempat kembali di hati

para fashion enthusiast, tapi juga membuka jalan bagi desainer muda untuk terus mengembangkan busana tradisional dalam konteks kekinian.

Baca juga:Pesona Erina Gudono Tampil Bold Dengan Lipstik Merah, Kalungnya Rp 481 Juta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *