New York Menggeser Paris sebagai Ibu Kota “Fashion” Terbaru

Fashion's

New York Menggeser Paris sebagai Ibu Kota“Fashion” Terbaru

Menurut data terbaru dari The Global Language Monitor, New York kini menempati posisi ibu kota fashion dunia, menggeser Paris yang selama ini dikenal sebagai pusat mode global.

Dalam laporan yang mengurutkan 50 kota paling fashionable di dunia, New York berhasil menduduki peringkat pertama, disusul oleh Paris, London, dan Los Angeles. Hal ini mencerminkan perubahan besar dalam dinamika industri fashion global yang semakin mengarah pada keanekaragaman, inovasi, dan adaptasi digital.

 

New York Menggeser Paris sebagai Ibu Kota "Fashion" Terbaru
New York Menggeser Paris sebagai Ibu Kota “Fashion” Terbaru

Fashion di Asia: Meningkat, tapi Belum Menyamai New York

Kota-kota di Asia juga mulai masuk dalam daftar kota paling fashionable di dunia, meskipun belum mampu menyaingi dominasi kota-kota di Amerika dan Eropa. Berikut beberapa kota Asia yang masuk dalam peringkat:

  • Shanghai (peringkat ke-10)
  • Tokyo (peringkat ke-11)
  • Singapura (peringkat ke-19)
  • Hong Kong (peringkat ke-20)

Sayangnya, Jakarta belum masuk dalam daftar ini, sementara Bali yang sebelumnya berada di peringkat ke-25 kini turun ke peringkat ke-39. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada perkembangan dalam industri fashion di Indonesia, daya saingnya masih perlu ditingkatkan agar bisa menyaingi kota-kota besar lainnya.

Bagaimana New York Mengungguli Paris?

Penilaian ini dilakukan berdasarkan pengamatan selama tiga tahun dengan melacak lebih dari 250.000 blog, media cetak, media sosial, dan kata kunci terkait fashion. Beberapa faktor yang membuat New York berhasil menggeser Paris antara lain:

  1. Frekuensi Penyebutan dalam Media
    • Kota New York lebih sering muncul dalam konteks kata-kata seperti fashion, fashionable, designer, dan street style dibandingkan dengan Paris atau London.
    • Perbedaan ini memang tipis, hanya 0,5 persen, tetapi cukup untuk menempatkan New York di posisi teratas.
  2. Disiplin dan Pendekatan Kreatif dalam Industri Mode
    • New York dikenal dengan keberanian dan fleksibilitas dalam tren mode, yang mencerminkan kreativitas yang lebih luas.
    • Kota ini juga terbuka terhadap inovasi digital, termasuk penggunaan teknologi dalam fashion seperti AI dan Metaverse Fashion Week.
  3. Dampak Industri Kreatif dan Fashion Week
    • New York Fashion Week (NYFW) menjadi salah satu ajang fashion terbesar di dunia, menghadirkan desainer-desainer ternama seperti Marc Jacobs, Tom Ford, dan Michael Kors.
    • Selain itu, kota ini juga dikenal sebagai pusat street fashion dan high-end fashion secara bersamaan, mencerminkan keanekaragaman mode yang bisa diterima oleh berbagai kalangan.
  4. Paris Masih Menjadi Kiblat Haute Couture
    • Meskipun New York berada di posisi pertama, Paris tetap memiliki nilai tinggi dalam kategori haute couture (adibusana) dan menjadi tempat utama bagi buyer fashion internasional.
    • Paris juga memiliki sejarah panjang dalam dunia fashion dengan rumah mode seperti Chanel, Dior, Louis Vuitton, dan Givenchy.

Dampak New York Menjadi Ibu Kota Fashion Dunia

Perubahan peringkat ini menandakan bahwa tren mode global semakin dinamis dan tersebar luas. Beberapa dampak yang terjadi akibat pergeseran ini antara lain:

  1. Pusat Mode Tidak Lagi Berpusat di Eropa
    • Paris bukan lagi satu-satunya acuan fashion, melainkan hanya satu dari beberapa pusat mode dunia.
    • Kota-kota seperti New York, London, Milan, dan Los Angeles semakin menonjol dalam berbagai aspek industri fashion.
  2. Industri Mode Semakin Global dan Digital
    • Dengan munculnya e-commerce dan digital fashion, kota-kota lain memiliki kesempatan lebih besar untuk masuk dalam industri ini.
    • Tren seperti fashion metaverse, NFT fashion, dan augmented reality dalam dunia mode semakin berkembang.
  3. Dampak bagi Desainer dan Brand Fashion
    • Desainer kini memiliki lebih banyak pilihan untuk menampilkan koleksi mereka di berbagai platform, tidak hanya terbatas di Paris Fashion Week.
    • Brand fashion yang berbasis di Amerika, seperti Ralph Lauren, Tommy Hilfiger, dan Calvin Klein, mendapatkan lebih banyak sorotan internasional.

Bagaimana Indonesia Bisa Masuk dalam Daftar Kota Fashion Dunia?

BACA JUGA:Kain Songket Sejarah Motif dan Evolusinya dalam Dunia Fashion

Meskipun Indonesia memiliki kekayaan budaya dan industri fashion yang berkembang pesat, kota-kota di Indonesia seperti Jakarta dan Bali masih harus menghadapi tantangan besar untuk bisa bersaing di tingkat global.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Meningkatkan Eksistensi di Media Internasional
    • Brand dan desainer Indonesia perlu lebih aktif dalam platform global seperti New York Fashion Week dan Paris Fashion Week.
    • Memanfaatkan media sosial dan e-commerce internasional untuk memperkenalkan produk mode dari Indonesia.
  2. Mengembangkan Industri Fashion Berkelanjutan
    • Tren fashion global saat ini bergerak ke arah sustainability dan ethical fashion.
    • Indonesia bisa menjadi pusat fashion berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan alami seperti tenun, batik, dan kain tradisional lainnya.
  3. Memperkuat Brand Lokal agar Bisa Mendunia
    • Brand seperti Sejauh Mata Memandang, IKAT Indonesia, dan Danjyo Hiyoji sudah mulai dikenal di luar negeri, tetapi masih perlu dorongan lebih besar agar lebih menonjol.
    • Pemerintah dan komunitas fashion perlu mendukung desainer lokal untuk bisa tampil di ajang internasional.
  4. Mengadakan Fashion Event Kelas Dunia di Indonesia
    • Jakarta Fashion Week (JFW) dan Bali Fashion Week bisa dikembangkan lebih jauh agar lebih menarik perhatian dunia.
    • Mengundang desainer dan buyer internasional untuk datang dan melihat potensi fashion Indonesia.

Kesimpulan

New York kini menjadi ibu kota fashion dunia, menggeser Paris yang selama ini dianggap sebagai pusat mode global. Dengan pendekatan inovatif dan keterbukaan terhadap tren digital, kota ini mampu menciptakan ekosistem fashion yang lebih luas dan inklusif.

Namun, Paris tetap mempertahankan posisinya dalam dunia haute couture dan adibusana. Sementara itu, kota-kota Asia seperti Shanghai, Tokyo, dan Singapura semakin berkembang dalam dunia fashion, meskipun Jakarta dan Bali masih tertinggal.

Agar Indonesia bisa masuk dalam daftar kota fashion dunia, diperlukan strategi yang matang, termasuk memperkuat industri kreatif lokal, meningkatkan partisipasi di platform internasional, serta mengembangkan fashion berkelanjutan yang sesuai dengan tren global.

Dengan inovasi yang terus berkembang, bukan tidak mungkin di masa depan Jakarta atau Bali bisa menjadi salah satu pusat mode dunia dan bersaing dengan New York serta Paris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *